Kabupaten Tangerang yang Religius, Cerdas, Sehat dan Sejahtera
30 Oct 2022 1,500 pembaca ADMIN Teluk Naga

Ratusan Santri Mengikuti Upacara Hari Santri Nasional 2022 di Alun - Alun Kecamatan Teluknaga

Kabupaten Tangerang - Ratusan santri dari berbagai Pondok Pesantren serta para siswa siswi dari MTS dan SMA mengikuti upacara peringatan Hari Santri Nasional 2022 bertempat di halaman Alun-alun Teluknaga, Sabtu (22/10/2022) pagi.

Terlihat, Para santri pria tampak mengenakan sarung dan peci seperti imbauan Kementerian Agama melalui Surat Edaran Nomor 27 Tahun 2022 tentang Pelaksanaan Upacara Peringatan Hari Santri tahun 2022, yang menyebutkan bahwa peserta pria harus memakai sarung dan peci selama upacara.

Sejak pagi suasana khidmat sudah terlihat di halaman Alun-alun Teluknaga. Ratusan santri terus bergantian datang memasuki halaman tempat upacara digelar.

Sebelum acara dimulai, Ratusan Santri yang berasal dari berbagai pondok pesantren serta para siswa siswi dari Madrasah dan SMA ini tampak memasuki halaman Alun-alun untuk mengikuti kegiatan tersebut.Hingga tepat pukul 07.30 WIB rangkaian upacara dimulai. 

Kegiatan itu, Camat Teluknaga Zam Zam Manohara S.STP yang juga mengenakan baju putih lengkap dengan sarung dan peci mulai memasuki lapangan upacara tanda upacara akan dimulai.

Dalam sambutannya, Camat Teluknaga Zam Zam Manohara menyampaikan Sambutan dari Bupati Tangerang, Mengawali sambutan saya pada kesempatan yang baik ini, perkenankan saya atas nama pribadi dan Pemerintah Kecamatan Teluknaga mengucapkan selamat Hari Santri
Nasional, Kepada seluruh para santri, diwilayah Kecamatan Teluknaga, semoga kita semua melalui momentum ini, kita semua dapat menjadi generasi penerus yang berkualitas, Beriman, berkarakter, dan mampu mandiri dalam melanjutkan tongkat estafet kebhinekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia menjadi bangsa.

Sebagaimana yang telah disampaikan oleh bapak Presiden Joko Widodo melalui Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015 telah menetapkan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri. 

Penetapan 22 Oktober merujuk pada tercetusnya "Resolusi Jihad"
yang berisi fatwa kewajiban berjihad demi mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Resolusi Jihad ini kemudian melahirkan peristiwa heroik pada tanggal 10b Nopember 1945 yang kita peringati sebagai Hari Pahlawan. 

Maka sejalan dengan hal tersebut, saya akan mempertegas peran santri adalah sebagai 'pionir perdamaian' yang
berorientasi pada spirit moderasi Islam di Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Dan tentu saja dengan karakter kalangan pondok pesantren yang moderat, toleran, dan komitmen cinta tanah air, maka tema hari santri tahun ini, yakni Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan menjadi sangat tepat dengan harapan para santri dapat memaknai hari santri ini dengan semakin vokal untuk menyuarakan dan meneladankan hidup damai serta menekan lahirnya konflik di tengah-tengah keragaman masyarakat.

Oleh karenanya marilah kita tebarkan kedamaian, kapanpun, dimanapun, dan kepada siapapun. Isu perdamaian ini diangkat sebagai respon atas kondisi bangsa Indonesia yang saat ini sedang menghadapi berbagai persoalan, seperti maraknya hoax, ujaran kebencian, polarisasi simpatisan politik, propaganda kekerasan, hingga terorisme.

Saya ingin mengajak kepada hadirin sekalian untuk bisa memaknai tema peringatan hari santri ini dengan bersama-sama mentransformasikan peringatan ini untuk menjadi gerakan penguatan paham kebangsaan yang bersintesis dengan keagamaan sebagai revitalisasi etos moral kesederhanaan, asketisme, dan
spiritualisme yang melekat sebagai karakter kaum santri.

Dan saya juga ingin berpesan agar kita semua khususnya para santri harus siap mengemban amanah dan menjadi garda terdepan, yaitu amanah kalimatul haq. Kita harus berani mengatakan "iya" terhadap kebenaran dan sanggup menyatakan "tidak"
pada kebatilan. 

Sehingga penguatan karakter dasar santri yang berkualitas, mandiri, dan mampu mewujudkan NKRI Hebat sesuai dengan Tema Peringatan Hari Santri Nasional ini dapat tercapai sebagaimana yang kita harapankan bersama. 

Momentum Peringatan Hari Santri ini tentu bukanlah milik santri semata, hari santri adalah milik kita semua, milik semua komponen bangsa yang mencintai tanah air, para Pemuda bangsa, dan juga milik mereka yang memiliki keteguhan dalam menjunjung nilai-nilai kebangsaan. Oleh Karena itu, saya mengajak semua masyarakat Kecamatan Teluknaga, apapun latar belakangnya, untuk turut serta ikut merayakan Hari Santri ini dengan ikut menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila agar kita semua sebagai generasi penerus memiliki karakter yang Nasionalis, 

Serta agar mampu menyambungkan tongkat estafet cita-cita bangsa yakni melahirkan para insan-insan muda yang memiliki akhlak yang baik, memiliki kompetensi yang mumpuni sebagai
calon pemimpin bangsa dimasa mendatang yang memiliki berbagai inovasi, kreatifitas, dan produktifitas yang tinggi ditengah berbagai tantangan sosial dan ekonomi global
saat ini.

Para santri, para pemuda adalah asset yang sangat berharga yang harus kita siapkan dengan sebaik mungkin sebagai tabungan SDM dimasa mendatang, agar kualitas kehidupan bangsa Indonesia bisa terus berevolusi menjadi bangsa yang sejahtera dan berdikari. 

Giat dihadiri FORKOPIMCAM Kecamatan Teluknaga, Para Kepala Desa Se-Kecamatan Teluknaga, Ketua Beserta anggota MWC NU Kecamatan Teluknaga, Ketua Beserta anggota LPTQ Kecamatan Teluknaga, Para Pengasuh Pondok Pesantren, Para Pengasuh Majlis Talim, Para Kepala Sekolah Tingkat SD/MI, SMP/MTS, SMA/SML/MA Se-Kecamatan Teluknaga serta para tamu undangan.